Resume Modul Profesional - Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter

 

---

Resume: Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter

1. Pentingnya Pendidikan Karakter dalam PAI
   Pendidikan Agama Islam tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai luhur seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, dan kasih sayang. Hal ini sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), serta SDGs 2030 terkait "Pendidikan Berkualitas".

2. Definisi

   • Pendidikan Nilai: Upaya sistematis menanamkan nilai moral, sosial, agama, dan budaya untuk membentuk pribadi berakhlak mulia.

   • Pendidikan Karakter: Bagian dari pendidikan nilai yang fokus pada pembentukan sikap, perilaku, kebiasaan, serta integritas, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.

3. Konsep dan Teori Pendidikan Karakter

   • Fungsi: mengembangkan potensi manusia agar berpikir baik, berhati baik, dan berperilaku baik.

   • Prinsip utama: keteladanan, pembiasaan, integrasi nilai, keterlibatan emosional, berpusat pada peserta didik, kolaborasi dengan lingkungan sosial.

   • Pemerintah melalui PPK menekankan nilai universal, holistik, terintegrasi, partisipatif, berbasis kearifan lokal, kecakapan abad 21, keadilan, inklusifitas, serta keterukuran.

   • Tokoh penting: Al-Ghazali, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, Ki Hajar Dewantara, Thomas Lickona, David Elkind.

4. Pendidikan Karakter dalam Regulasi RI

   • UU Sisdiknas 2003: tujuan pendidikan mencakup iman, takwa, akhlak mulia, ilmu, kemandirian, dan tanggung jawab.

   • Perpres 87/2017: fokus pada lima nilai utama: religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, integritas.

   • Kurikulum Merdeka dan Projek Profil Pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (PPRA) menekankan pembelajaran berbasis proyek untuk menanamkan karakter.

5. Landasan Qur’an dan Sunnah

   • Nilai utama: kejujuran (QS. Al-Ahzab: 70), kesabaran (QS. Al-Baqarah: 153), akhlak mulia (QS. Al-Qalam: 4), tanggung jawab sosial (QS. Al-Ma’idah: 2), dan keadilan (QS. An-Nisa: 58).

   • Nabi Muhammad SAW menjadi teladan utama (uswah hasanah).

6. Penerapan dalam Pembelajaran PAI

   • Integrasi nilai Qur’an dan Sunnah dalam pengajaran.

   • Guru sebagai teladan.

   • Metode kontekstual, interaktif, pembiasaan, role-playing, proyek sosial.

   • Evaluasi mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.

7. Urgensi bagi Guru PAI

   • Menjadi teladan.

   • Mewujudkan tujuan pendidikan Islam (ilmiah dan akhlak).

   • Membiasakan nilai Islam dalam kehidupan siswa.

   • Menguatkan kompetensi sosial (empati, toleransi, kepemimpinan).

---

Berbagi :