Resume Modul Pedagogik - Pendekatan Pembelajaran Berbasis Deep Learning
(Mindful Learning, Meaningful Learning, and Joyful Learning)
1. Definisi Deep Learning (DL)
-
Deep Learning dalam pendidikan adalah pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan aplikatif. Tidak sekadar menghafal, tetapi siswa benar-benar memahami, menginternalisasi, dan mampu menerapkan pengetahuan dalam berbagai konteks.
-
Tiga aspek utama yang menjadi landasan:
-
Mindful Learning → pembelajaran penuh kesadaran, melatih fokus, refleksi, dan keterlibatan kritis.
-
Meaningful Learning → pembelajaran bermakna, menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama, relevan dengan kehidupan nyata.
-
Joyful Learning → pembelajaran menyenangkan, menciptakan suasana belajar penuh motivasi dan keterlibatan.
-
2. Konsep dan Teori DL
-
Fokus DL: pemahaman mendalam, berpikir kritis, analitis, kreatif, dan aplikatif.
-
Peran guru: fasilitator, membimbing siswa memahami konsep, menemukan relevansi, dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan.
-
Hasil penelitian: DL meningkatkan motivasi, partisipasi, hasil belajar, keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta kesejahteraan emosional siswa.
-
Konteks pendidikan Indonesia: DL menjadi solusi meningkatkan mutu pembelajaran, sejalan dengan kebutuhan generasi abad 21 (6C: critical thinking, creativity, collaboration, communication, character, citizenship).
3. Pilar Utama DL
-
Meaningful Learning
-
Dikembangkan David Ausubel.
-
Prinsip: asimilasi pengetahuan, relevansi kontekstual, pemecahan masalah.
-
Perspektif filsafat:
-
Ontologi: pembelajaran sebagai konstruksi makna.
-
Epistemologi: pengetahuan sebagai pemahaman mendalam yang bisa diterapkan.
-
Aksiologi: nilai praktis, meningkatkan kualitas hidup.
-
-
Karakteristik: keterhubungan konseptual, relevansi, internalisasi pengetahuan.
-
-
Mindful Learning
-
Dikembangkan Ellen Langer.
-
Prinsip: kesadaran penuh, refleksi, pengelolaan emosi, fleksibilitas berpikir.
-
Perspektif filsafat:
-
Ontologi: menghadirkan siswa secara penuh dalam pembelajaran.
-
Epistemologi: belajar dengan refleksi kritis, meningkatkan fungsi kognitif.
-
Aksiologi: menumbuhkan nilai moral, empati, dan perilaku etis.
-
-
Karakteristik: kehadiran penuh, refleksi, fleksibilitas berpikir.
-
-
Joyful Learning
-
Terinspirasi dari teori Flow (Csikszentmihalyi).
-
Prinsip: suasana belajar menyenangkan, tantangan sesuai kemampuan, keterlibatan emosional.
-
Perspektif filsafat:
-
Ontologi: belajar sebagai pengalaman menggembirakan.
-
Epistemologi: pengetahuan diperoleh dari pengalaman penuh semangat.
-
Aksiologi: kebahagiaan sebagai nilai intrinsik yang mendorong motivasi dan harmoni sosial.
-
-
Karakteristik: antusiasme, kolaborasi, lingkungan positif.
-
4. Sintaks Pembelajaran DL
Pendekatan DL terdiri atas 4 tahapan utama:
-
Preparation Stage (Mindful Learning) → aktivasi fokus & kesadaran, membangun rasa ingin tahu.
-
Exploration Stage (Meaningful Learning) → menghubungkan konsep lama–baru, konteks nyata, kolaborasi, refleksi.
-
Application Stage (Joyful Learning) → aktivitas interaktif, gamifikasi, proyek kreatif, kolaborasi.
-
Reflection & Evaluation Stage → self-assessment, peer feedback, rangkuman visual, proyek nyata.
5. Praktik Baik dalam Pembelajaran PAI
-
DL dapat diterapkan dalam Pendidikan Agama Islam dengan menghubungkan ajaran Islam pada kehidupan nyata.
-
Contoh: Topik Ihsan dalam Kehidupan Sehari-hari.
-
Fase persiapan: refleksi pengalaman kebaikan, mindfulness sebelum belajar.
-
Fase eksplorasi: analisis ayat/hadis, diskusi relevansi dalam kehidupan modern.
-
Fase aplikasi: proyek aksi nyata “Gerakan Ihsan”, gamifikasi, role-playing.
-
Fase refleksi: jurnal pribadi, evaluasi proyek, implementasi nyata dalam kehidupan.
-
6. Kontekstualisasi PAI dengan DL
-
Mindful Learning: tadabbur Al-Qur’an, refleksi akhlak, introspeksi diri.
-
Meaningful Learning: mengaitkan zakat dengan persoalan sosial-ekonomi modern.
-
Joyful Learning: gamifikasi, seni Islami, drama sejarah Islam, aplikasi kuis interaktif.
-
Manfaat: PAI tidak sekadar hafalan, tetapi bermakna, menyenangkan, dan membentuk karakter Islami.
7. Penelitian Relevan
-
Jiang (2022): DL meningkatkan pemahaman & motivasi siswa.
-
Mystakidis (2021): pentingnya pembelajaran bermakna yang relevan.
-
Penelitian di SDN 1 Wulung (2025): integrasi DL meningkatkan keterampilan berpikir kritis, karakter, motivasi, dan keterampilan sosial.
8. Kesimpulan
-
Deep Learning adalah pendekatan transformatif dalam pendidikan.
-
Mengintegrasikan mindful, meaningful, joyful learning → menciptakan pengalaman belajar yang mendalam, reflektif, relevan, dan menyenangkan.
-
Memberi dampak:
-
Peningkatan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis.
-
Relevansi pengetahuan dengan kehidupan nyata.
-
Peningkatan motivasi intrinsik dan kesejahteraan emosional siswa.
-
-
Sangat relevan diterapkan dalam PAI dan bidang lainnya untuk membentuk generasi pembelajar sepanjang hayat.
Posting Komentar untuk "Resume Modul Pedagogik - Pendekatan Pembelajaran Berbasis Deep Learning"
Ada pertanyaan? Silakan tuliskan !