Ingin Mendapatkan SIM, Pak AR ikut Ujian SIM
PAK AR UJIAN SIM
Pada waktu Pak AR menjadi anggota DPR
DIY (sekitar tahun 1956), setiap anggota DPR
dapat kreditan untuk membeli sepeda motor.
Pada waktu itu mereknya IFA. Oleh karena
belum memiliki SIM, Pak AR mengikuti ujian
SIM. Setelah lulus ujian teori, peserta
diharuskan mengikuti ujian praktek. Dalam
ujian itu biasanya polisi penguji di depan diikuti peserta ujian SIM, naik kendaraanl di jalan raya, kemudian masuk jalan
gang, lalu ke jalan-jalan yang agak sulit, sempit
dll. Nah, ketika sampai di jalan yang sempit dan
licin, Pak AR turun dan sepeda motornya
dituntun. Pak AR ditegur oleh polisi.
“Pak, kok
motornya dituntun?” Jawab Pak AR, “Lha saya
ujian SIM ini ingin selamat, karena itu kalau
saya ketemu jalan seperti ini daripada jatuh
lebih baik saya tuntun.” Polisi itu tertawa. Tapi Pak ARlulus juga.
(Diadaptasi dari buku Anekdot Pak AR, hlm. 17)
Diskusi