LK-1.1.1 Analisis Kurikulum Satuan Pendidikan


 

LK-1.1.1 Analisis Kurikulum Satuan Pendidikan


No

Komponen KSP

Uraian

1

Karakteristik

Kekuatan (Strengths):

  1. Lokasi Strategis: Berdekatan dengan kantor pembakal desa dan TK Mekar Sari, mendukung sinergi pendidikan lintas jenjang.

  2. Lingkungan Religius: Mayoritas masyarakat beragama Islam dengan tingkat religiusitas tinggi, mendukung penguatan nilai-nilai keagamaan dalam pendidikan.

  3. Komunitas Kondusif: Hubungan harmonis antara sekolah dengan masyarakat sekitar, serta dukungan terhadap keamanan dan kegiatan sekolah.

  4. Pendidik Berkualifikasi: Sebagian besar guru memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai dan telah bersertifikasi.

  5. Program Ekstrakurikuler dan Kokurikuler: Beragam kegiatan yang mendukung pengembangan bakat dan minat peserta didik, termasuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.


Kelemahan (Weaknesses):

  1. Fasilitas Terbatas: Luas tanah dan sarana prasarana seperti ruang kelas dan halaman bermain masih terbatas.

  2. Ekonomi Menengah ke Bawah: Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga petani dengan ekonomi menengah ke bawah, yang dapat memengaruhi daya dukung terhadap pendidikan.

  3. Penggunaan Teknologi Terbatas: Digitalisasi dalam sistem pembelajaran dan penilaian masih dalam tahap pengembangan.


Peluang (Opportunities):

  1. Potensi Lingkungan Lokal: Lingkungan pertanian yang subur dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran berbasis proyek seperti "Kutanam Sendiri Sayurku."

  2. Kemitraan Luas: Kerja sama dengan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan, Polsek, dan Koramil, memberikan dukungan lintas sektor.

  3. Implementasi Kurikulum Merdeka: Memberikan peluang inovasi dalam metode pembelajaran dan penguatan nilai-nilai lokal.

  4. Dukungan Komite Sekolah: Peran aktif komite dalam pengembangan dan evaluasi program sekolah.


Ancaman (Threats):

  1. Ketergantungan Gawai: Peserta didik cenderung menghabiskan waktu bermain game online, mengurangi fokus terhadap aktivitas belajar dan interaksi sosial.

  2. Kompetisi Antar Sekolah: Sebagai bukan satu-satunya sekolah dasar di desa, perlu menjaga kualitas untuk tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

  3. Kerusakan Sarana: Kondisi sarana yang mulai rusak dapat menghambat kenyamanan belajar jika tidak segera diperbaiki.

  4. Perubahan Kebijakan Pendidikan: Dinamika kebijakan dapat memengaruhi stabilitas implementasi program sekolah.

2

Keselarasan



  1. Visi

“Mewujudkan murid yang unggul dalam prestasi demi terwujudnya generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan kreatif memiliki kesiapan masa depan mewujudkan profil pelajar Pancasila.”


  1. Misi

  1. Mencetak generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

  2. Membentuk murid yang berkarakter, dengan ciri:

    • Berkebhinekaan global

    • Gotong royong

    • Mandiri

    • Bernalar kritis

    • Kreatif


  1. Tujuan

Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke Depan)

  1. Melaksanakan ajaran agama dengan benar.

  2. Membentuk siswa yang berbudi pekerti mulia.

  3. Meningkatkan prestasi peserta didik di dalam maupun luar sekolah.

  4. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.

  5. Meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dan guru.

  6. Menjadikan sekolah kebanggaan masyarakat.


Tujuan Jangka Menengah (2-3 Tahun ke Depan)

  1. Membuat poster tentang akibat perilaku yang memicu keributan dan perpecahan.

  2. Melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.

  3. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.

  4. Membudayakan gerakan "kebersihan sebagian dari iman."

  5. Meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap potensi daerah.

  6. Memotivasi peserta didik menggagas inovasi sederhana untuk solusi kehidupan.

  7. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakat dan minat siswa.


Tujuan Jangka Panjang (4 Tahun ke Depan)

  1. Memberikan arahan dan nasihat melalui kegiatan seperti sholat Dhuha dan Yasinan.

  2. Merancang model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.

  3. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.

  4. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan peduli sosial.

  5. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.

  6. Membudayakan lingkungan belajar yang inovatif dan responsif.

  7. Membentuk budaya sekolah yang kompetitif secara positif.


3

Analisis kondisi lingkungan pada satuan pendidikan dalam menyusun KSP

1. Lokasi Geografis

  • Keunggulan Lokasi:

    • SDN 2 Pengambau Hulu terletak di Desa Pengambau Hulu, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

    • Berdekatan dengan jalan kabupaten, area persawahan, dan perkebunan yang memberikan potensi lokal untuk pembelajaran berbasis lingkungan.

    • Berada di lingkungan yang tenang, jauh dari kebisingan, sehingga mendukung suasana belajar yang kondusif.


2. Lingkungan Sosial

  • Komunitas Religius:

    • Masyarakat sekitar 100% beragama Islam dengan tingkat religiusitas tinggi.

    • Hal ini mendukung program keagamaan sekolah, seperti pembelajaran agama dan pembentukan karakter spiritual peserta didik.

  • Karakter Masyarakat:

    • Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani, dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

    • Meskipun begitu, perhatian dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan sekolah cukup tinggi.



3. Keragaman Peserta Didik

  • Mayoritas (96,49%) peserta didik berasal dari desa setempat, sedangkan sisanya dari luar desa karena mengikuti orang tua yang bekerja.

  • Peserta didik memiliki keragaman karakteristik, meliputi:

    • Minat dan gaya belajar

    • Perkembangan kognitif

    • Kemampuan sosial, emosi, moral, spiritual, dan motorik



4. Kemitraan dengan Pihak Lain

  • Sekolah memiliki kerja sama dengan beberapa pihak eksternal, seperti:

    • Dinas Kesehatan (Puskesmas Kecamatan Haruyan)

    • Kantor Kecamatan Haruyan

    • Pemerintah Desa Pengambau Hulu

    • Polsek dan Koramil Kecamatan Haruyan

    • TK Mekar Sari

  • Kemitraan ini membantu pelaksanaan program kesehatan, pendidikan karakter, dan pengetahuan lokal.



5. Fasilitas dan Sarana Prasarana

  • Kondisi Positif:

    • Memiliki ruang kelas, perpustakaan, UKS, dan fasilitas lain yang mendukung kegiatan belajar.

  • Tantangan:

    • Beberapa fasilitas masih kurang lengkap dan membutuhkan perbaikan, seperti luas tanah terbatas dan kondisi ruang yang membutuhkan pemeliharaan.



6. Tantangan dan Isu Lokal

  • Ketergantungan peserta didik pada gawai dan permainan modern menjadi isu yang perlu diatasi.

  • Permainan tradisional mulai ditinggalkan sehingga perlu pelestarian untuk menjaga identitas budaya lokal.



7. Potensi Lokal

  • Area pertanian subur di sekitar sekolah memberikan peluang untuk pembelajaran berbasis proyek, seperti tema "Kutanam Sendiri Sayurku."

  • Dukungan lingkungan sosial yang harmonis membantu terciptanya suasana pembelajaran yang inklusif dan nyaman.





AMINNUDIN, S.Pd.I

NIP. 19900706 202012 1 004


ORDER VIA CHAT

Produk : LK-1.1.1 Analisis Kurikulum Satuan Pendidikan

Harga :

https://www.abufariz.com/2024/11/lk-111-analisis-kurikulum-satuan.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi