(5.4) Struktur Keilmuan PAI : Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu:
Menganalisis tantangan, landasan, dan aspek pengembangan kurikulum PAI di sekolah.
Memahami pendekatan multidisipliner sebagai solusi alternatif dalam pengembangan kurikulum.
2. Tantangan Pengembangan Kurikulum PAI
Pendidikan Agama Islam (PAI) penting bagi umat Islam untuk memahami ajaran agama secara utuh dan menyeluruh, sehingga menghasilkan peserta didik yang berakhlak mulia dan berwawasan luas. Namun, beberapa tantangan dalam pengembangan kurikulum PAI mencakup:
Globalisasi dan Teknologi: Globalisasi yang mempercepat pertukaran budaya dan informasi telah menyebabkan perubahan dalam pola hidup, kepercayaan, dan cara berpikir generasi muda. Kemajuan teknologi informasi memungkinkan akses luas terhadap berbagai sumber informasi, yang tidak semuanya sejalan dengan nilai-nilai agama Islam.
Perubahan Sosial: Masyarakat mengalami perubahan signifikan dalam norma dan nilai, sehingga pendidikan Islam harus disesuaikan untuk tetap relevan dalam membentuk moralitas dan karakter peserta didik.
Tuntutan Legal dan Formal: Pengembangan kurikulum harus mengikuti regulasi dan peraturan yang terus diperbarui untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Seiring berjalannya waktu, kurikulum juga diharapkan mencerminkan peran PAI dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi perubahan zaman.
Tantangan ini menuntut pendidikan Islam untuk berinovasi, dengan menyesuaikan kurikulum agar tetap selaras dengan perubahan tanpa meninggalkan nilai dasar ajaran Islam.
3. Landasan Pengembangan Kurikulum PAI
Landasan pengembangan kurikulum PAI mencakup filosofi, teori, dan hukum yang memandu kurikulum agar relevan dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat serta tujuan pendidikan nasional.
Landasan Filosofis: Menjadi dasar bagi kualitas peserta didik yang ingin dicapai oleh kurikulum, baik dari sisi etika, intelektual, maupun spiritual. Kurikulum PAI dikembangkan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa yang beragam, serta diarahkan untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih baik di masa kini dan masa depan.
Landasan Teoritis: Kurikulum PAI 2013 menggunakan teori pendidikan berbasis standar (Standard-Based Education) dan kurikulum berbasis kompetensi (Competency-Based Curriculum). Pendekatan ini menetapkan standar nasional yang mencakup berbagai aspek seperti standar isi, proses, hasil belajar, dan kualitas tenaga pendidik. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang seluas-luasnya bagi peserta didik, sehingga mampu mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Landasan Yuridis: Kurikulum ini didasarkan pada peraturan perundang-undangan nasional, antara lain:
UUD 1945,
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang diubah menjadi PP No. 32 Tahun 2013.
Landasan yuridis ini menjamin bahwa kurikulum PAI disusun sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan tujuan pendidikan nasional.
4. Arah Pengembangan Kurikulum PAI
Pengembangan kurikulum PAI di sekolah memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai aspek penting dalam pendidikan Islam:
Pengembangan Ideologis-Filosofis: Pendidikan Islam menghadapi tantangan pada aspek filosofis karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai agama. Sehingga perlu ada upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam sains dan teknologi. Islamisasi sains merupakan salah satu upaya yang diusulkan oleh pemikir Islam seperti Ismail Raji Al-Faruqi dan Seyyed Hossein Nasr, yang bertujuan mengembalikan nilai-nilai spiritual dalam pengetahuan.
Budaya Religius Sekolah: Pengembangan PAI di sekolah juga harus menciptakan lingkungan yang kondusif secara religius, sehingga peserta didik dapat menginternalisasi nilai-nilai agama. Penciptaan budaya religius melibatkan seluruh aspek kehidupan sekolah, termasuk interaksi antar siswa, kegiatan ibadah bersama, dan pembiasaan nilai-nilai Islami dalam keseharian. Hal ini juga memerlukan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk mendukung perkembangan kepribadian Islami pada peserta didik.
Aspek Kompetensi: Pengembangan kompetensi peserta didik dalam PAI mencakup kemampuan psikomotorik, kognitif, dan afektif. Dalam kerangka PAI, kompetensi ini meliputi pengetahuan yang mendalam tentang ajaran Islam, sikap yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman, serta kemampuan menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pendekatan Multidisipliner
Pendekatan multidisipliner adalah metode yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk memberikan perspektif yang lebih holistik dalam pembelajaran PAI. Beberapa poin penting dalam pendekatan ini:
Integrasi Ilmu Sosial dan Humaniora: Pengajaran PAI tidak terbatas pada aspek religius semata tetapi juga menyertakan pendekatan ilmu sosial dan humaniora untuk membekali siswa dengan kemampuan menganalisis fenomena sosial, politik, dan budaya melalui perspektif Islam.
Pendekatan Holistik: PAI sebagai disiplin ilmu pokok bertujuan mengembangkan moral dan karakter peserta didik, sehingga memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pengetahuan umum yang relevan, seperti sejarah, filsafat, sosiologi, dan psikologi pendidikan Islam.
Kolaborasi Antar Disiplin: Melalui pendekatan ini, kurikulum PAI memungkinkan terbentuknya pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Islam, dengan kontribusi dari disiplin ilmu yang relevan. Hal ini penting dalam menjawab tantangan modernitas dan relevansi ajaran Islam dalam kehidupan masa kini.
6. Contoh Soal HOTS (Higher-Order Thinking Skills)
Modul ini juga menyediakan contoh soal HOTS untuk melatih mahasiswa dalam menyusun soal yang menguji kemampuan berpikir kritis dan analitis peserta didik. Contoh soal ini dirancang untuk membantu mahasiswa dalam membuat soal yang relevan dengan kurikulum PAI yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan kebutuhan pendidikan di era modern.
7. Refleksi dan Tindak Lanjut
Mahasiswa didorong untuk merefleksikan pengetahuan yang diperoleh dari modul ini, kemudian menerapkan nilai-nilai moderasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Langkah tindak lanjut mencakup kegiatan pembelajaran tambahan, remedial jika diperlukan, serta uji kompetensi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dalam kurikulum PAI.
Modul ini menawarkan panduan komprehensif bagi mahasiswa dan calon pendidik dalam memahami dan mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang relevan, adaptif, dan berbasis kompetensi. Dengan landasan filosofis, teoritis, dan yuridis yang kuat, pengembangan kurikulum PAI diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki keimanan dan kepribadian yang Islami, mampu berperan aktif di masyarakat, dan siap menghadapi tantangan globalisasi serta perkembangan teknologi yang pesat.
Diskusi