Pendekatan Berpikir dalam Merancang Program

Membuat perubahan positif dengan pendekatan berpikir inquiry apresiatif 

Pendekatan berpikir inkuiri apresiatif lebih banyak menggali hal-hal baik dari tiga setting waktu yakni masa lalu dan masa kini untuk dikembangkan masa kini dan masa depan. 
Perubahan positif yang diharapkan tentunya membutuhkan proses dan komitmen semua anggota organisasi tapi bagaimana caranya nah ada nih tahapan yang dapat membantu :
(1) Bembuat pertanyaan utama. 
(2) Ambil pelajaran
(3) Gali mimpi
(4) Jabarkan Aksi tindakan untuk mewujudkan mimpi
(5) Atur eksekusi yakni memutuskan langkah yang diambil, siapa saja yang terlibat serta strategi apa yang diambil. 

Perubahan positif diawali dengan berpikir secara positif dan menyusun rencana secara bertahap untuk dapat mencapai tujuan yang kita inginkan 

Pendekatan berpikir berbasis kekuatan atau aset 

Berpikir dengan menggunakan paradigma berbasis aset atau kekuatan memiliki kecenderungan untuk berfokus pada kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh sekolah. Pendekatan berpikir ini sangat dibutuhkan oleh pemimpin di satuan pendidikan. 

Sekarang bagaimana kita harus fokus melihat pada aset atau sumber daya yang ada di sekolah kita?
Paradigma ini memandang apa yang dimiliki merupakan sebuah aset atau biasa dikenal dengan sumber daya. Seseorang yang memiliki pemikiran berbasis kekuatan atau aset selalu mengutamakan apa yang ia miliki bukan apa yang tidak ia miliki. 
Jika kita sudah memiliki pola pikir berbasis aset atau kekuatan ini maka kita akan selalu mendayagunakan sesuatu yang kita miliki. Dengan ini kita akan selalu melihat apa yang sudah berjalan dengan baik dan melihat apa yang bisa menjadi inspirasi kedepannya.


7 aset utama dalam sekolah

Pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset menjadi sumber daya sekolah ke dalam 7 klasifikasi yang disebut dengan 7 aset utama dalam satuan pendidikan. 7 aset utama itu adalah: 
1) Modal Manusia
2) Modal Sosial
3) Modal Politik 
4) Modal Agama dan Budaya
5) Modal Fisik
6) Modal Alam
7) Modal Finansial


Suara, pilihan, dan kepemilikan murid 

Ketika Murid memiliki suara pilihan dan kepemilikan atas proses pembelajarannya sendiri maka sebenarnya mereka telah menjadi pengontrol atau pemimpin dalam proses belajarnya sendiri atau murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.
melalui suara pilihan dan kepemilikan inilah murid dapat mengembangkan kompetensi dan menjadi pemimpin atas proses pembelajarannya sendiri 
Satuan pendidikan harus mampu membekali murid dengan keterampilan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Hal ini dapat dicapai ketika guru membimbing mereka agar berdaya. murid pun harus melihat bahwa dirinya berdaya serta memiliki potensi untuk mencapai hal-hal besar murid melihat dirinya berdaya apabila pendapatnya didengar mendapatkan pilihan dan terlibat dalam pembelajaran sehingga mereka merasa menjadi pemimpin dalam belajar mereka sendiri bukan karena disuruh orang dewasa guru atau orang tuanya.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh ketika kita mendorong agar murid berdaya mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, memiliki kemampuan untuk berkontribusi dan merasakan kebermaknaan dari proses belajar mereka. keterlibatan murid tidak cukup hanya melalui lomba kompetisi atau tampil di berbagai acara lebih dari itu penting bagi satuan pendidikan untuk mendorong murid agar memiliki kendali penuh atas proses pembelajaran mereka sendiri hal ini bisa kita sebut sebagai student agency yaitu kemampuan untuk menentukan dan mengontrol dirinya sendiri tentang bagaimana mereka menghadapi sebuah situasi atau kondisi. Murid memiliki kemampuan untuk menentukan dan mengontrol bagaimana mereka harus belajar, bagaimana mereka dapat menyampaikan ide dapat memilih bagaimana cara mereka belajar dan bagaimana mereka bertanggung jawab atas pencapaian belajar mereka sendiri.


1. Suara
Suara adalah pendapat kepedulian dan ide yang diungkapkan oleh murid mengapa kita perlu mendengarkan suara murid. ketika kita mendengarkan suara murid bukan hanya memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengungkapkan ide dan pendapat mereka tetapi juga memberdayakan mereka untuk membuat dan  berkontribusi dalam pengambilan keputusan serta membuat perubahan yang positif. suara murid dapat disampaikan melalui partisipasi aktif mereka dalam berbagai kegiatan di kelas sekolah dan masyarakat.

2. Pilihan
yaitu kesempatan yang diberikan kepada murid untuk memilih. mengapa penting memberikan pilihan kepada murid? Hal ini  membantu mereka mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang baik ketika murid dipercayai untuk membuat pilihan kita menunjukkan bahwa mereka dilibatkan dan dihargai dengan demikian murid akan lebih bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri. dalam jurnal ilmiahnya menegaskan bahwa memberikan murid pilihan juga akan meningkatkan motivasi dan otonomi murid hal ini berdampak positif.

3.  Kepemilikan
kepemilikan terhadap proses pembelajaran yaitu rasa berhubungan keikutsertaan aktif kontribusi pribadi seseorang dalam proses belajarnya.  mengapa penting untuk menumbuhkan kepemilikan murid? ketika murid merasa memiliki proses pembelajaran mereka dapat mengontrol diri mereka sendiri dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab hal ini membantu murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.






ORDER VIA CHAT

Produk : Pendekatan Berpikir dalam Merancang Program

Harga :

https://www.abufariz.com/2024/06/pendekatan-berpikir-dalam-merancang.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi